Tuesday, March 1, 2016

Teoritis E-Payment

Sistem Pembayaran Elektronik, yang sring kita sebut e-payment, metode pokok e-payment mirip dengan metode pembayaran off-line, seperti kartu kredit, transfer bank, dan kartu debit. Akan tetapi, sejumlah metode inovatif telah dikembangkan dalam dunia pemasaran virtual. Beberapa metode e-paymetn yang digunakan antara lain : electronic paymetn cards (meliputi kartu kredit, kartu debit, dan charge cards), virtual credit cards, e-wallets (e-purses), smart cards, electronic cash, wireless paymetns, stored-value card payments (seperti Visa Cash, Visa Buxx, Mondex, dan campus cards), loyalty cards, person to person (P2P) payment methods (contohnya PayPal), dan pembayaran secara elektronik di kios-kios.


Untuk transaksi B2B, beberapa metode yang seringkali digunakan meliputi electronic checks, purchasing cards, electronic letters of credit, electronic fund transfer (EFT), electronic benefits transfer (EBT), dan metode-metode inovatif lainnya (seperti e-lines of credit). Apa pun metode e-payment yang digunakan, setidaknya ada lima pihak yang terlibat :
  1. Pelanggan (pembeli/pembayar);
  2. Pedagang (penjual/penerima bayaran);
  3. Issuer (bank atau instistusi non-bank yang mengeluarkan instrumen e-payment yang dipakai untuk melakukan pembelian);
  4. Regulator (instansi pemerintah yang mengawasi proses e-payment); dan
  5. Automated Clearing House (ACH, yakni jaringan elektronik yang mentransfer uang antar rekening bank).
Hingga saat ini keamanan bertransaksi secara online masihmenjadi isu bagi sejumlah kalangan. Sejauh ini,masalah ini dicoba diatasi dengan menggunakan beberapa protocol, seperti SSL (Secure Socket Layer) dan SET (Secure Electronic Transaction). Persoalan lain yang masih membutuhkan pemikiranlebih lanjut adalah integrasi metode pembayaran, terutama untuk transaksi dalam jumlah besar antar negara yang mata uang dan sistem perpajakannya berbeda.
Load disqus comments

0 comments