Jika kita kemarin membahas fakta di balik game Duel Otak yang menjadi game populer di Indonesia, maka kali ini kita akan fokus membahas perusahaan yang menciptakan game Duel Otak itu sendiri. Seperti pernah dijelaskan sebelumnya bahwa game Duel Otak ini adalah kreasi developer Swedia yang dinaungi oleh perusahaan FEO Media.
Memang sebelumnya santer terdengar bahwa game Dule Otak ini adalah karya anak bangsa, namun perhalan ternyata anggapan ini dapat dimentahkan ketika didapatkan fakta bahwa game ini dikembangkan oleh perusahaan asal Swedia yang sukses melokalkan produk mereka ke Indonesia. Lalu bagaimana perusahaan asing FEO Media ini bisa menciptakan game Duel Otak ini? Dan siapakah mereka dibalik FEO Media ini? Berikut ulasannya.
Orang-orang di Balik FEO Media
FEO Media sendiri adalah perusahaan yang didirikan tahun 2011 dan berpusat di Stockholm, Swedia. Perusahaan ini dibangun oleh dua pasang kakak-beradik yaitu Robert Willstedt yang kini menjabat sebagai CEO, dan adiknya Henrik Willstedt sebagai CMO. Selain kakak beradik Willstedt, ada juga kakak-beradik Kalle Landin sebagai Chairman dan Olle Landin sebagai CTO.
Kolaborasi antara Robert dan Henrik yang memiliki latar belakang yang berbeda ternyata mampu membuat FEO Media bergerak. Robert sendiri yang bekerja sebagai guru dan Henrik sebagai produser memang membuat perusahaan ini cukup menarik. Sementara CTO FEO Media Landin bersaudara punya bidang keahlian yang sama, yaitu pemrogram peranti lunak komputer.
Willstedt bersaudara dan Landin bersaudara ini adalah teman masa kecil yang kemudian memutuskan untuk membuat sesuatu yang besar bersama-sama dengan mendirikan FEO Media.
Membuat Game dengan Tema Kuis
Setelah mendirikan FEO Media, mereka para founder ini kemudian memikirkan ide produk yang akan diluncurkan. Keempat founder ini kemudian menyepakati untuk kemudian membuat game tema kuis di tengah tren #aplikasi mobile.
Mereka pun bekerja membuat produk aplikasi #game yang direncanakan tersebut dengan menyajikan konten berkualitas dan fokus pada pengalaman pengguna agar dapat bermain dan bersaing bersama. Setelah berbuan-bulan bekerja akhirnya pada tahun 2012 lahirlah Quizkampen yang diluncurkan di Swedia.
Quizkampen ini ternyata berhasil menarik simpati orang-orang di Swedia. Meski telah sukses di Swedia, tim FEO Media terus mengembangkan game ini selama dua tahun dengan merilis 17 game kuis dari Quizkampen di berbagai negara untuk perangkat iOS, #Android, dan Windows Phone.
Hasilnya lahirlah QuizClash dalam versi bahasa Inggris, Quizduell dalam bahasa Jerman dan lainnya yang telah mencapai 21 versi game Quizkampen di berbagai negara. Dari beberapa negara tersebut negara Jerman menjadi negara dengan jumlah pengguna Quizkampen terbesar yang totalnya mencapai 25 juta pengguna.
Duel Otak di Indonesia
Setelah mengunjungi beberapa negara, akhirnya pada bulan Juni tahun 2015 game dari FEO Media ini mengunjungi Indonesia. Dengan nama Duel Otak, game dari FEO Media ini tiba-tiba menjadi salah satu game yang marak dan populer dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Indonesia sediri dipilih FEO Media karena dinilai memiliki pangsa pasar yang besar. Dalam menciptakan game Duel Otak ini FEO Media memerlukan waktu 10 bulan untuk melakukan penelitian, menerjemahkan pertanyaan ke bahasa Indonesia, dan melokalkan game dasar ke versi Indonesia.
Namun usaha kerasnya itu tak sia-sia, saat ini game Duel Otak telah memiliki sekitar 6,3 juta pengguna terdaftar di Indonesia dan sekitar 3,5 juta pengguna aktif. Dan game Duel Otak ini tak dibuat secara sembarangan. Hal ini dinyatakan Robert Willstedt bahwa daftar pertanyaan bahasa Indonesia telah diterjemahkan secara teliti, dan ditambahkan dengan pertanyaan yang relevan dengan pengetahuan dasar Indonesia.
Bahkan untuk lebih bagus, FEO Media menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki wawasan luas tentang Indonesia, namun Robert tak menyebut nama perusahaan itu. Sampai saat ini, game Duel Otak sendiri sudah memiliki 25.000 pertanyaan.
Pendapatan dari Iklan dan Pembelian Konten
Sejak pertama kali merilis game pada 2012, FEO Media telah mendapatkan penghasilan dari iklan digital dan pembelian konten dalam aplikasi atau in-app purchase. Kesuksesan mereka dalam mendulang pendapatan menjadikan FEO Media kini sudah bisa mandiri dengan tidak bergantung lagi pada investor. Pada 2014, FEO Media sendiri telah mampu meraih total pendapatan US$ 10,5 juta atau sekitar Rp 144 miliar. Sayangnya mereka tidak mau menyebut detail laba bersih perusahaannya.
0 comments